Jumat, 01 Juni 2012

GLobal Village


Arti 'Global Village' dan Hubungannya dengan Teknologi

Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.

Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran.

Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan ’e’ , seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika.

Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi begitu pesat, sehingga memungkinkan diterapkannya cara-cara baru yang lebih efisien untuk produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa. Proses inilah yang membawa manusia ke dalam Masyarakat atau Ekonomi Informasi. Masyarakat baru ini juga sering disebut sebagai masyarakat pasca industri.
Apapun namanya, dalam era informasi, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia atau antar lembaga usaha, sehingga jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”.
Sehingga sering kita dengar istilah “jarak sudah mati” atau “distance is dead” . Makin lama makin nyata kebenarannya, bagaimana media massa elektronik menggagalkan halangan-halangan tempat dan waktu dalam komunikasi manusia, sehingga memampukan orang-orang untuk berinteraksi dan tinggal dalam skala global.

Sekarang ini Global Village banyak digunakan untuk mendeskripsikan internet dan dunia website. Internet menyatukan dunia dengan mengijinkan para penggunanya dari seluruh dunia untuk berhubungan dengan yang lain. Teknologi yang digunakan adalah dengan sambungan web komputer, dimana semua orang bisa bergabung dalam satu website yang sama. Global village menggambarkan arus globalisasi di era ini. Arus globalisasi yang semakin maju ini ternyata tidak hanya membawa manusia pada kemudahan dalam mengakses belahan dunia manapun, atau melakukan perpindahan fisik dan intelektual imajinatif kemanapun dia suka, namun juga membawa manusia pada pencarian identitas diri yang semakin intens. Kebutuhan identifikasi diri ini menjadi begitu mendesak di tengah- tengah kondisi yang ditengarai sebagai pelucutan manusia dari sekat-sekat primordial.

Globalisasi sebagai suatu proses pada akhirnya akan membawa seluruh penduduk planet bumi menjadi suatu world society dan global society. Hal ini harus dipandang dan dipahami sebagai proses wajar yang tak terhindarkan yang diakibatkan oleh semakin majunya peradaban manusia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), khususnya teknologi komunikasi dan informasi. Sebab bagaimanapun, global society yang oleh Miriam L Campanella dalam buku Transition to a Global Society diartikan sebagai an idealistic cosmopolitan and universal society that includes all the people, living on earth, without regard to cultural and ethical beliefs lambat maupun cepat akhirnya akan menjadi kenyataan.

Ini menampakkan wujudnya yang paling nyata. Peristiwa di pojok bumi manapun dengan cepat dapat dikomunikasikan ke seluruh dunia. Akibatnya manusia semakin menyadari posisinya sebagai sesama warga satu desa dunia atau a global village. Sebagaimana halnya warga desa yang saling kenal mengenal satu sama lain serta selalu saling bergotong royong dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan seluruh warga, demikian pula hendaknya sikap manusia sebagai sesama warga planet bumi.

Menyadari bahwa kesatuan umat manusia adalah konsekuensi dari kemajuan peradaban manusia, maka globalisasi justru harus dihadapi dengan kesiapan untuk berlomba dalam mendakwahkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat dunia. Dengan cara bersikap kreatif dengan menggali tak kenal henti saripati dan hikmah ajaran Islam untuk didakwahkan dan disumbangkan sebagai rahmat bagi seluruh alam (rahmatan li al-alamin) .

Contoh dari praktik pelaksanaan Global Village ini adalah, misalnya, ketika ada misionaris Korea yang ditangkap kelompok Taliban di Afganistan, masyarakat di Indonesia dapat dengan mudah meng-akses berita ini. Dari kasus ini, dapat disimpulkan, bahwa masyarakat dunia telah tergabung dalam global village, di mana jarak, waktu dan hambatan lainnya tidak lagi menjadi halangan untuk berkomunikasi. Contoh lainnya adalah dengan media handphone, kita dapat ber-video-call dengan orang di pulau lain atau di daerah jauh lainnya, seakan-akan tidak terdapat jarah di antara komunikator tersebut, bisa disimpulkan kembali bahwa jagad ini menjadi suatu dusun semesta atau “Global village”.

GLOBAL VILLAGE
Di era modern seperti sekarang ini tidak bisa dipungkiri bahwa  kebutuhan akan informasi dan komunikasi semakin tinggi. Informasi dianggap amat penting dan berpengaruh bagi kehidupan oleh sebagian orang. Bahkan sudah menjadi suatu bagian dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi setiap hari. Informasi apapun apalagi yang berkaitan dengan profesi seseorang dianggap sangat membantu kinerja mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Hal ini membuat orang berlomba-lomba untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber. Media, yang sadar akan hal ini tentu tidak tinggal diam. Mereka pun berlomba-lomba untuk menyajikan dan memanjakan konsumen dengan berbagai informasi yang mereka miliki. Tidak dipungkiri jugabahwa sekarang ini memang bukan hal sulit untuk memperoleh dan mengakses informasi dari berbagai sumber. Ditambah lagi dengan keberadaan alat-alat komunikasi dan teknologi yang kian canggih. Seakan semakin membuka lebar aliran informasi yang kian deras.
 Global Village, sebuah konsep di masa modern ini yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang. Konsep yang berkaitan erat dengan arus informasi dan komunikasi ini nampaknya semakin eksis seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin maju. Global village yang terjadi saatini membuat resonansi media global yang menjadikan jarak dan waktu dalam berkomunikasi tidak lagi menjadi suatu hambatan. Dunia seperti diperkecil menjadi sebuah desa yang terdiri dari beberapa rukun warga saja. Orang-orang dari berbagai negara dapat dengan mudahnya berkomunikasi dan bertukar informasi dengan mereka yang berbeda negara. Tak hanya lintas kota ataupun negara, bahkan hingga lintas benua. Mereka dapat dengan mudah memilih, menonton, mengunggah, mengunduh, bahkan bercakap-cakap dengan orang di benua lain dengan tanpa memusingkan jarak dan waktu.
Kemudahan ini juga tentu saja dirasakan dalam perolehan informasi. Informasi dapat dengan mudah diperoleh masyarakat dalam era Global Village. Apapun, dimanapun, dan kapanpun. Aliran informasi bahkan bisa dibilang sangat deras melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik. Masyarakat sebagai konsumen dapat merasakan kebebasan yang luar biasa dalam hal perolehan informasi. Ditambah lagi dengan penawaran biaya yang relatif murah jika dibandingkan dengan harus bersusah payah mencari alternatif lain. Didukung lagi dengan perang harga dan promo yang menggiurkan dari para penyaji informasi.
Sebut saja internet yang kini telah menjamur di mana-mana bahkan telah sampai di desa-desa. Internet menjadi salah satu alternatif baru yang memanjakan konsumennya dengan segala kemudahan yang disajikan olehnya. Konsumen bahkan tidak usah jauh-jauh dan repot untuk mendapatkan akses internet. Cukup dengan duduk manis dan memegang handphone atau laptop yang dilengkapi dengan sarana pengakses internet, mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau melalui itu. Tidak usah internet, bahkan yang paling sederhana seperti televisi, dapat dengan mudah memberikan informasi seluas-luasnya dari belahan bumi manapun. Apalagi televisi kini tak lagi menjadi barang baru dan mewah.
Global Village memang seakan menggambarkan kemudahan serta kemajuan informasi dan telekomunikasi yang kini terjadi. Namun, kita tetap saja harus waspada da tidak terbuai dengan kemudahan tersebut. Pemanfaatan yang tidak tepat terhadap media dan alat komunikasi dalam pencarian informasi juga bisa menjadi boomerang bagi penggunanya. Salah-salah malah akan mencelakakan diri kita sendiri. Oleh karena itu, kemudahan tersebut harus disikapi secara bijak oleh setiap penggunanya.

Pengertian Global Village
Marshall McLuhan mengkonseptualisasikan “global village” yang dimaknai sebagai sebuah proses homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan system komunikasi secara keseluruhan. Saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan, saat ini tidak jarang para petinggi negara mengadakan pertemuan dengan staf pembantunya (misalnya menteri) melalui teleconference atau konferensi jarak jauh dengan maksud untuk memantau keadaan atau situasi dalam negeri, baik keadaan politik maupun ekonomi, dan sebagainya. Demikian pula, komunikasi dapat dilakukan melalui media internet yang dalam waktu yang relatif singkat, dapat diperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di belahan penjuru dunia ini. Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba menglobal dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi (globalization).
Makna Global Village
Bukan rahasia lagi kalau saat ini dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam  berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat dan negara. Batas-batas teritorial antarnegara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara, kini hal itu tidak menjadi kendala yang berarti. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam eskalasi yang tinggi terutama teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas atau sekat-sekat geografis antarnegara dan bangsa seolah tak nampak lagi sehingga memungkinkan merubah pola sikap dan prilaku manusia dapat berubah sehingga dapat pula berpengaruh bagi tingkat kesehatan pada lapisan Masyarakat , Pantas kalau banyak pihak mengatakan bahwa kecenderungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global (global village).  Khususnya pada tingkat kesehatan seluruh lapisan masyarakat.
Proses Global Village
Berbicara tentang proses global , terhadap setidaknya beberapa  jalur atau saluran yang dapat dijadikan sebagai sarana globalisasi, yaitu jalur teknologi dan  informasi, , perdagangan internasional, pendidikan, dan organisasi internasional. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang jalur-jalur dalam proses globalisasi itu, berikut dijelaskan lebih rinci masing-masing jalur tersebut :
a. Jalur Teknologi dan  Informasi
          Menurut Alwi Dahlan (1996) bahwa teknologi komunikasi merupakan pendorong utama (push factor) globalisasi, yang dapat menghasilkan berbagai produk baru yang dapat mempermudah, mempercepat, dan mempermurah hubungan antarmanusia (human relation). Dan khususnya kemajuan tehnologi di bidang kesehatan misalnya alat-alat kedokteran seperti ,EKG, USG, MRI dan sebagainya . Selain itu Kemajuan teknologi komunikasi tersebut terdapat dalam segala tahap komunikasi; -semenjak pengiriman pesan (sending the message) (misalnya via pemancar, pesawat telepon, ponsel, dsb), penyaluran dan penyampaian/distribusi (misalnya teknologi satelit, seluler, laser, serat optic, dsb), serta penyajian atau penampilan pesan komunikasi (LCD player, HDTV, TV Plasma, telepon-fax yang sekaligus berfungsi sebagai foto copy-scanner-printer).
Dampak positif Global Village  antara lain:
1.    Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dan Kesehatan
2.    Mudah melakukan komunikasi antara sesame tenaga kesehatan
3.    Akses ke sarana kesehatan lebih cepat (mobilitas tinggi)
4.    Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
5.    Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
6.    Mudah memenuhi kebutuhan
Dampak negatif Global Village :
1.    Informasi yang tidak tersaring 
2.    Perilaku konsumtif
3.     Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit bagi tenaga kesehatan
4.     Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
5.     Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat

Pasar media elektronik dan digital yang tergolong sebagai media baru (new media), seperti, komputer, internet, gadget, dan jenis-jenis layanan real time, sudah semakin sesak oleh gambar-gambar dari rayuan-rayuan, yang membentuk budaya konsumerisme baru. Jelasnya, kondisi yang perlu disadari adalah makhluk sosial manusia tidak bisa lepas dari proses interaksi dan pola-pola komunikasi menggunakan perangkat tadi. Maka yang terjadi, proses pemaknaan sebuah produk akan terus mengalami metamorfosa dalam kerangka sistem makna yang lebih besar.
Tulisan ringkas ini hendak menjelaskan fenomena budaya konsumsi masyarakat modern yang muncul dari pola interaksi (informasi dan komunikasi) maya yang terjalin melalui perangkat media baru berupa internet sebagai sistem makna. Korelasinya, proses transformasi budaya pascaruang menimbulkan gejala determinasi teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat sekarang ini. Selanjutnya, keadaan tersebut dapat mempengaruhi sistem makna yang dikonstruksikan di ranah budaya konsumsi visual/digital. Akibat dari kemajuan modernisasi ini, penulis berusaha mengkajinya menggunakan perspektif postmodern dari Marshall McLuhan dan Jean Baudrillard.
Keterputusan Mendasar Mekanisme Sosial Budaya bagi McLuhan
Problem interaksi sosial masyarakat kontemporer dalam memanfaatkan ruang bersama (publik) maya digunakan untuk saling bertukar informasi dan bersosialisasi. Kini penggunaan alat teknologi komputer dan jaringan sibernetis-nya (cybernetic) sudah semakin dekat dengan keseharian kita. Orang lebih mudah melakukan transaksi jual beli melalui internet. Meski demikian, kondisi ini merupakan ciri perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat. Kelanjutan dari teknologi ini telah menemukan jalurnya yang paling cepat, melesat bak Apollo yang diluncur ke luar angkasa. Paul Virilio menyebutnya dalam teori The Dromosphere, yang menjelaskan bahwa dengan kecepatan teknologi dapat mempersempit ruang gerak masyarakat secara topografik (Virilio, 1991).
Secara sederhana model percepatan ruang dan waktu yang tak terbatas itu terbuka lebar bagi siapapun untuk memanfaatkan kecanggihan teknologi media dalam melakukan proses interaksi dan relasi sosial lainnya. Permulaan ini dilihat saat karya science-fiction cyberpunk, ‘Neuromancer’ mampu menggambarkan keadaan dunia virtual melalui ide cerdas William Gibson (1984). Dunia ini tidak lagi menghadirkan sosok diri kita secara utuh. Dan, Gibson menyebutnya sebagai ‘the information superhighway’ atau ‘the Matrixs’[4].
Dalam studi akademis, proyeksi masa depan itu pernah dibuktikan oleh Sherry Turkle. Ia setidaknya telah memberikan dasar pengetahuan yang cukup menyeluruh pada budaya-tekhno (technoculture) masyarakat kontemporer dan memperkenalkan sejenis ‘sosiologi komputer’. Mark Poster mengkajinya lebih dekat kepada persoalan human-machine relationship yang berasal dari pendapat Gilles Deleuze, Felix Guattari dan Donna Haraway. Di samping itu, Baudrillard memakai jurus simulakra untuk memaknai sepak terjang citraan semu yang berpola pada ide reproduksi mekanis milik Walter Benjamin. Garis besarnya, studi-studi ini bersumber dari gagasan Marshall McLuhan yang turut memberikan penajaman aspek keterhubungan antara media, budaya dan masyarakat melalui jenis media (elektronik) dan efek media yang ditimbulkannya (McLuhan, 1964).
Sejauh pandangan dari para tokoh postmodernis itu mampu mengamati dan menjelaskan hubungan teknologi komputer dengan konstruksi imajiner, citra-citra, image yang mengubah rasionalitas setiap aktor mendorong bentuk keniscayaan yang tak terelakkan di era cyberculture. Haluan ini perlahan dideteksi sebagai realitas “semu” antara batas-batas wilayah psikososial menuju pada keteraturan yang homogen dan integral namun sesungguhnya terfragmentasi.
Dalam Teori Media Baru, Marshall McLuhan memperkenalkan istilah “Medium is an extension of man”—medium adalah perpanjangan tangan manusia. Dan, yang paling mendekati dari pandangan McLuhan adalah mengenai teknologi mekanik (mechanical technology) dan elektrik, dalam kajian utama tulisan ini berupa internet. Semboyannya yang paling terkenal adalah “Medium is the message”. Medium atau sarana yang mempengaruhi manusia, bukan isi (content) apa yang disampaikan. Karakteristik medium sebenarnya adalah makna dari pesan itu sendiri sedangkan isi pesan menjadi hal yang ‘nothing’.
‘The medium is the message’ because it is the medium that shapes and controls the scale and form of human association and action. The content or uses of such media are as diverse as they are ineffectual in shaping the form of human association. Indeed, it is only too typical that the “content” of any medium blinds us to the character of the medium. It is only today that industries have become aware of the various kinds of business in which they are engaged.
(McLuhan, 1964: 11)
Di sisi lain, McLuhan membuat konsep global village atau ‘kampung global’, ia berpendapat bahwa ‘dunia tidak lebih dari sebuah dusun karena diringkas secara elektrik’ (Cavallaro, 2001: 199). Hal ini mencerminkan internet telah membawanya pada efek kecenderungan homogenisasi budaya akibat teknologi post-industrial. Oleh karena itu, pemikiran McLuhan juga banyak mencermati bentuk-bentuk efek dari teknologi mekanik elektrik sehingga pandangannya ini sering disebut ‘determinisme teknologi’.
Teknologi media, internet berperan dalam proses produksi budaya massa. Artinya ini lebih dekat pada sebuah industri budaya sebagaimana yang ditunjukkan oleh Adorno dan Horkheimer bahwa budaya tidak lepas dari ekonomi politik dan produksi kebudayaan kapitalis. Dalam tataran Cultural Studies, Raymond Williams berpendapat bahwa kata kebudayaan digunakan dalam dua pengertian, pertama sebagai keseluruhan cara hidup, dan kedua, untuk menunjuk pada kesenian dan pembelajaran…“kebudayaan itu adalah hal-hal yang dialami dalam hidup sehari-hari” (Williams, 1989:4).
Praktik ini terwujud dari kehidupan para aktifis netter, artinya keberadaan mereka semakin mengukuhkan adanya budaya digital, kegiatan untuk konsumsi material dan tanda yang ada dimediasi oleh material. Hal tersebut dapat dicirikan pada aktifitas masyarakatnya yang massif, karena dipengaruhi kultur industri demi menjaga produktifitas, efesiensi dan kepraktisan. McLuhan akhirnya berkesimpulan bahwa masyarakat sekarang sedang mengalami ‘keterputusan fundamental dengan masa lalu’. Lebih jelas, Mcluhan menyadari bahwa visual, budaya cetak individualistis cetak akan segara diakhiri apa yang disebut dengan ‘ketergantungan elektronik’ (electronic interdependence).
Kemudian, McLuhan menjawabnya dalam karya monumental Understanding Media, yaitu tentang bagaimana media bisa mereproduksi dirinya dan kita mengantisipasi teknologi elektronik yang hadir, oleh karena itu muncullah apa yang ia sebut dengan ‘implosion’ (ledakan ke dalam).[5] Artinya, pandangan Mcluhan terhadap teknologi internet ini adalah optimis, meskipun ia memberikan catatan kritis: Media elektronik telah mengarahkan suatu fase dari Gutenberg galaxy ke electronic tribalism.
Reproduksi Makna Sebagai Efek dari Konsumsi Visual: Baudrillard
Konsumsi visual yang dilakukan para netter lebih lanjut akan memakai sebagian pemikiran Baudrillard yang juga dipengaruhi oleh McLuhan dan Walter Benjamin. Baudrillard secara konsisten kembali ke dua teori, untuk menguraikan dan membangun gagasan mereka berdua bersama-sama, melihat McLuhan sebagai teori, dalam hal-hal tertentu, merupakan kelanjutan dari wawasan Benjamin (Baudrillard 1983a: 98-102). Menurut Baudrillard, Benjamin (kemudian McLuhan), yang pertama kali memahami bahwa teknik reproduksi mekanik itu penting. Teknologi, dan berbagai bentuk itu mengasumsikan, sebagai ’struktur langsung dunia’. Di bidang kebudayaan, teori ini menyiratkan bahwa previlage dari kekhasan suatu bentuk teknologi menyebabkan hubungan tertentu, pengalaman dan efek, melihat isi atau makna yang terkandung dalam berbagai mediasi.
Pandangan Baudrillard yang muncul, yaitu bagaimana visual-image mampu mereproduksi secara teknis, ia mengungkapkan sebagai aspek utama masyarakat industri. Di satu sisi, ia berpendapat bahwa yang penting dari reproduksibilitas ini terletak pada kecepatan, kelebihan, kelebihan produksi, dari informasi atau pesan. Untuk menganalisis konsumsi tanda-tanda dalam bentuk visual yang ditampilkan internet dan atau iklan-iklan, Baudrillard menemukan tanda-tanda interaksi ‘semu’ yang diproduksi oleh media tersebut. Proses simulasi yang melahirkan adanya reproduksi mekanis ini berasal dari ide dasar Walter Benjamin. Alat simulasi itu disebutnya sebagai mekanisme (mechanism). Apa yang bisa dihadirkan, tentunya kita sering menemukan adanya interaksi konvensial di dunia offline untuk sementara dapat di fasilitasi oleh jaringan internet.
Menurut Benjamin, reproduksi mekanis mengacu pada proses teknis sebuah alat produksi yang mampu menghasilkan karya. Karya ini bisa berupa gambar, Benjamin mencontohkannya dengan kehadiran fotografi yang menggantikan fungsi Litografi untuk mengambil obyek gambar sesuai ‘aslinya’ (Benjamin, 1969).
Bagi Baudrillard (1983b: 67), yang sosial adalah suatu simulacrum, yang menjadi dasar individu-individu sosial yang merefleksikan diri. ‘acuan satu-satunya yang masih berfungsi adalah acuan tentang ‘mayoritas yang diam’, karena massa tak lagi menjadi milik aturan representasi. Lewat televisi, film dan iklan, termasuk internet, dunia simulasi tampil sempurna. Inilah ruang yang tak lagi peduli dengan kategori-kategori nyata, semu, benar, salah, referensi, representasi, fakta, citra, produksi atau reproduksi semuanya lebur menjadi satu dalam silang-sengkarut tanda (Baudrillard, 1983b).
Baudrillard menganalisis masyarakat modern di era modern. Melalui bukunya Simulations (1983a), Baudrillard mengintrodusir karakter khas masyarakat Barat dewasa ini sebagai masyarakat simulasi. Inilah masyarakat yang hidup dengan silang-sengkarut kode, tanda, dan model yang diatur sebagai produksi dan reproduksi dalam sebuah simulacra. Simulacra adalah ruang dimana mekanisme simulasi berlangsung. Merujuk Baudrillard, terdapat tiga tingkatan simulacra (Baudrillard, 1983a: 54-56). Pertama, simulacra yang berlangsung semenjak era Renaisans hingga permulaan Revolusi Industri. Simulacra pada tingkatan ini merupakan representasi dari relasi alamiah berbagai unsur kehidupan. Kedua, simulacra yang berlangsung seiring dengan perkembangan era industrialisasi.
Dengan contoh yang gampang Baudrillard menggambarkan dunia simulasi dengan analogi peta. Menurutnya, bila dalam ruang nyata, sebuah peta merupakan representasi dari suatu wilayah, dalam mekanisme simulasi yang terjadi adalah sebaliknya. Peta mendahului wilayah. Realitas sosial, budaya, bahkan politik, dibangun berlandaskan model-model yang telah dibuat sebelumnya. Dalam dunia simulasi, bukan realitas yang menjadi cermin kenyataan, melainkan model-model (Baudrillard, 1983b: 17).
Argumen yang dikemukakan oleh Baudrillard adalah bahwa media internet telah menyebabkan makna ganda dan begitu juga urusan sosial menjadi hilang: ‘informasi telah memamah isinya sendiri; ia menelan komunikasi dan sosial’ (Baudrillard 1983a: 97). Menurut Baudrillard kita bisa mengindetifikasi dua alasan dan aspek dari situasi yang aneh ini. Pertama, dalam istilah media sendiri, media beroperasi untuk menghasilkan makna; media melakukan permainan komunikasi. Tetapi bagi Baudrillard, media sebenarnya menghabisi dirinya sendiri dalam usaha menghasilkan makna ini.
Di sini argumen Baudrillard mencerminkan pengaruh gagasan McLuhan tentang ‘sarana adalah pesan’. Selain dipengaruhi juga ide mengenai ‘Reproduksi Mekanik’ suatu karya seni (the work of art) Benjamin, yang merupakan bagian dari pola representasi yang diproduksi secara terus menerus dengan menggunakan suatu alat mekanis yang meniscayakan kehadirannya dalam ruang dan waktu tertentu.

Internet Masuk Desa
Pada jaman dahulu teknologi masih dianggap sesuatu yang asing. Terlebih lagi teknologi telekomunikasi dan teknologi interaktif. Hanya kalangan tertentu sajalah yang mengerti menggunakkan teknologi tersebut. Tak hanya mengerti namun orang-orang tertentu saja yang mampu membeli teknologi tersebut. Contoh saja televisi. Pada jaman dahulu, terutama di daerah pedesaan jarang sekali orang memiliki televisi. Mungkin hanya kepala desa atau orang-orang yang mampu di desa itu yang membeli televisi. Hal ini pasti sangat jauh berbeda dengan kondisi sekarang. Televisi menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat umum karena berbagai kalangan kini mampu membeli televisi. Tak hanya televisi, kini teknologi lain yang lebih canggih mulai menjamah berbagai kalangan. Internet adalah sebuah teknologi yang mampu menghubungkan jaringan komputer menggunakkan TCP/IP. Teknologi ini sangat membantu manusia untuk berinteraksi jarak jauh. Intenet membuat manusia dapat berkomunikasi seperti komunikasi tatap muka, padahal mereka ada di dua tempat yang bejauhan. Selain itu, internet juga sebagai sarana hiburan dan informasi dimana dengan mudah pengguna internet mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sektor bisnis pun mulai mempergunakkan internet sebagai sarana. Intinya, internet semakin mengambil peran penting bagi kehidupan manusia. Dengan teknologi yang begitu canggih, internet pada mulanya dipergunakkan kalangan tertentu saja. Biaya untuk menghadirkan internet di rumah cukuplah mahal. Kita tak hanya membutuhkan koneksi internet saja, tetapi kita membutuhkan perangkat PC atau laptop.
 Namun Marshall McLuhan memiliki pemikiran unik. Ia mengusulkan sebuah konsep yang diberi nama ‘Global Village’. Konsep ini adalah menganalogikan dunia adalah desa yang sangat besar. Dimana seluruh orang di dunia dapat mengakses informasi. Konsep ini muncul pada tahun 60-an. Tentu saja pada tahun tersebut, konsep ini dianggap aneh karena waktu itu televise dan radio masih sangat terbatas, sedangkan internet belum ditemukan. Meskipun dianggap aneh, McLuhan tetap memperkirakan bahwa di abad 20 manusia akan bergantung pada teknologi. McLuhan juga memperkirakan waktu dan jarak bukan lagi batasan untuk tersebarnya sbeuah informasi. Perkiraan McLuhan ini benar-benar terbukti pada masa yang sedang kita jalani. Kemunculan teknologi internet membuktikan perkiraan McLuhan.
McLuhan juga memperkirakan di masa manusia tergantung pada teknologi dan telekomunikasi,  manusia akan merubah cara dan pola komunikasi. Pola komunikasi tersebut berubah dalam komunikasi antarpribadi. Perubahan terletak pada komunikasi antar dua orang akan semakin meluas menjadi komunikasi massa. Setiap komunikasi akan akan bersifat massal dan luas, bukan lagi komunikasi antar dua orang saja. Jadi setiap pembicaraan atau komunikasi yang dilakukan dapat menjadi konsumsi masyarakat luas. Namun terdapat pengecualian pada hal-hal yang bersifat rahasia, seperti rahasia perusahaan dan rahasia. McLuhan juga menyatakan bahwa Global Village dapat terjadi karena penyebaran informasi yang begitu cepat. Tentu saja penyebaran ini menggunakkan teknologi komunikasi dan informasi, dimana manusia lebih menyukai komunikasi yang interaktif dan menghibur. Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan konsep komunikasi massa dimana yang ditekankan adalah informasi yang diberikan bukan pada interaksi. Meskipun internet dapat menghubungkan seluruh dunia, namun konsep Global Village yang memang menggunakkan teknologi internet ini memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya tentu dapat menghubungkan manusia meskipun berada di tempat yang berjauhan dan mendapatkan informasi dari belahan dunia manapun dengan sangat cepat. Sedangkan dampak negatifnya adalah kecanduan internet. Manusia akan sangat tergantung dan internet dan dapat merusak hubungan dengan orang lain karena hubungan dibangun hanya melalui internet tanpa bertemu tatap muka.
 Di Indonesia sendiri, Indonesia memang telah mengalami perkembangan di dunia informasi. Hal ini ditandai dengan kehadiran internet pada pertengahan 90-an. Internet juga mengambil peran di kehidupan masyarakat Indonesia. Peristiwa yang terjadi di Jakarta dapat dengan cepat diketahui oleh masyarakat di Medan merupakan salah satu contoh peranan informasi. Melalui internet pula, orang tua di Jakarta dapat dengan cepat menghubungi anaknya yang sedang bersekolah di Jogjakarta. Internet pun dapat dijadikan tempat untuk saling berpendapat dan bertukar pikiran lewat forum diskusi. Hiburan pun dapat didapat dengan mudah di Internet. Pemerintah pun dibantu dengan adanya teknologi internet. Pengawasan seluruh wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari berrbagai pulau dapat dengan mudah dilakukan menggunakkan internet. Begitu pula jika terdapat wilayah yang sedang mengalami masalah, dengan mudah pemerintah mengetahui dan menanggulanginya. Melihat berbagai manfaat yang didapat dari internet, pemerintah juga mulai menggalakkan ‘Internet Masuk Desa’. Pemerintah membantu dan memfasilitasi kehadiran internet di desa. Tujuannya agar masyarakat pedesaan juga bisa melihat dunia lebih luas terlebih lagi bagi anak-anak Indonesia yang tinggal di desa. Internet dapat membantu mereka memiliki pengetahuan yang luas.
 Global Village sampai sekarang masih terus berkembang. Tidak hanya sebagai konsep, kini Global Village memang sebagai fakta yang sekarang kita hadapi. Berbagai situs jejaring sosial pun semakin berkempang pesat. Perkembangan ini tentunya tidak menjamin berakhirnya keadaan ini karena dunia memang telah menyukai internet. Semua akan berjalan dengan baik jika dipakai sesuai dnegan fungsinya. Manusia boleh memakai teknologi ini, namun harus mengingat batasan pemakaianya karena akan menjadi boomerang bagi manusia itu sendiri.

Manfaat Teknologi Informasi dalam Kehidupan sehari-hari
Abstrak (Ringkasan Isi)
 Teknologi informasi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan untuk dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi untuk mengolah data : memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, dan memanipulasi data dengan berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi, kolektif, profesi, dan asosiasi profesi. Pada era informasi, jarak fisik atau jarak geografis bukan faktor penentu dalam interaksi manusia, atau lembaga usaha, sehingga dunia ini menjadi suatu kampung global atau “Global village”. Perkembangan teknologi informasi telah memacu cara baru dalam kehidupan dari awal sampai akhir seperti ini dikenal dengan e-life. Artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Selanjutnya sekarang marak  berbagai terminologi yang dimulai dwngan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversitiy dan lainnya. Terminologi tersebut menunjukkan bidang-bidang terapan dari teknologi informasi. Berdasarkan kebutuhan untuk berinteraksi, manusia senantiasa berupaya mencari dan mencipta sistem dan alat untuk berinteraksi, mulai dari gambar (bentuk lukisan), isyarat (tangan, asap, dan bunyi), huruf, kata, kalimat, tulisan, surat, sampai dengan telepon dan internet. Perkembangan sistem informasi dalam kehidupan manusia sebenarnya seiring dengan peradaban manusia itu sendiri yang sekarang sampai pada Teknologi Informasi. Informasi yang dibutuhkan, senantiasa dikekola, disampaikan juga terus dikembangkan, dari informasi yang sederhana seperti sekedar menggambarkan sesuatu yang bersifat indiidual, sampai pada informasi strategis seperti taktik bertempur.Pertumbuhan internet melaju dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia
Perkembangan zaman di era globalisasi memang bisa memudahkan segala aktivitas kita, di setiap waktu ada saja suatu manfaat baru yang bisa kita dapatkan dari adanya perkembangan teknologi. Jika kita memang hidup sebagai manusia masa depan, seharusnya kita tahu dan mampu menggunakan semua manfaat teknologi informasi untuk berbagai hal yang mempermudah sekaligus meningkatkan kualitas hidup kita.
Teknologi Informasi didefinisikan sebagai teknologi pengolahan dan penyebaran data menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software), komputer, komunikasi, dan perangkat elektronik digital. Perkembangan teknologi informasi sangat pesat karena dipicu oleh kebutuhan informasi secara cepat, tepat, dan terkini. Teknologi informasi telah menjadi fasilitas utama dalam berbagai sektor kehidupan dimana memberikan andil besar pada perubahan-perubahan yang mendasar pada manajemen organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan, dan pendidikan
Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Secara tanpa disadari, sebagian aktivitas yang dilakukan oleh manusia telah didukung oleh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) baik secara langsung maupun tidak langsung telah mengubah cara hidup, cara belajar, cara bekerja, dan cara bermain kita.
Banyak sekali manfaat dari pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Peningkatan kualitas hidup semakin menuntut manusia untuk melakukan berbagai aktifitas yang dibutuhkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Teknologi Informasi dan Komunikasi yang perkembangannya begitu cepat secara tidak langsung mengharuskan manusia untuk menggunakannya dalam segala aktivitasnya antara lain dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi(bisnis/usaha), industri/manufakture dan pemerintahan.
Berikut ini merupakan beberapa keuntungan teknologi dan informatika di berbagai bidang-bidang tersebut
1.    Bidang Pendidikan                                                                                  
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seirng perkembangan zaman. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi, maka peranan komputer mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran. Diharapkan siswa dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya, sehingga siswa mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya selain itu siswa dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning (kemampuan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh) yang semakin memudahkan proses pendidikan. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK  Internet merupakan alat komunikasi yang murah dimana memungkinkan terjadinya in-teraksi antara dua orang atau lebih.
Terdapat lima pergeseran yang diakibatkan oleh hadirnya teknologi dalam proses pembelajaran yaitu,
  1. Proses pelatihan bergeser ke proses penampilan.
  2. Proses pembelajaran yang biasa di dalam kelas bergeser ke di mana dan kapan saja.
  3. Proses belajar melalui kertas bergeser ke proses belajar secara online atau saluran.
  4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja.
  5. Proses belajar dari waktu siklus ke waktu nyata

2.   Bidang Kesehatan
Mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X . Menentukan jenis terapi dan pengobatan berdasarkan informasi dari sistem komputer Mempercepat proses uji laboratorium pasien, Memantau kondisi pasien (denyut jantung, suhu, dan tekanan darah pasien). Dengan teknologi modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal..
Beberapa program yang digunakan dalam dunia kedokteran di antaranya adalah sebagai berikut.
1.   Sistem CAT (Computerized Axial Tomography) yang memungkinkan dokter untuk menganalisa organ tubuh manusia yang tidak bergerak serta melihat kelainan yang terjadi secara visual di layar komputer. Dengan demikian, akan segera diketahui bagian tubuh yang perlu dilakukan terapi atau operasi.
2.   Sistem DSR (Dynamic Spatial Reconstructor) untuk melihat organ yang bergerak. Untuk keperluan pemeriksaan. sistem ini dapat menghilangkan gambar organ yang tidak diperlukan, sehingga pemeriksaan terpusat pada organ tertentu. Dengan system DSR, kamu dapat melihat gambar secara tiga dimensi sehingga USG merupakan salah satu manfaat TIK dalam bidang kedokteran. dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
3.  Sistem Komputer DNA yang mampu mendiagnosa penyakit pasien dan menentukan obat yang dibutuhkan pasien
3.   Dalam Bidang Ekonomi(Bisnis/usaha)
Pemanfaatan TIK sangat membantu kelancaran komunikasi dalam bisnis. Fedex adalah salah satu perusahaan jasa kurir yang memanfaatkan sistem informasi untuk mengawasi sampai dimana barang yang dikirimkan melalui bantuan internet.
Pemanfaatan TIK untuk membuat layanan baru antara lain internet banking, SMS banking, dan e-Commerce.Internet banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan internet. Transakasi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, pembayaran tagihan.
Keuntungan internet banking bagi bank adalah bank dapat memberikan keleluasaan kepada nasabah untuk melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja.
      Keuntungan internet banking bagi nasabah antara lain :
a.   Menghemat waktu, karena tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi
b.   Menghemat biaya, karena transportasi menuju ke bank dapat dihilangkan.
c.    Lebih cepat, karena tidak perlu menunggu antrean yang banyak.

1.   SMS Banking  
SMS Banking adalah layanan perbankan yang dilakukan dengan menggunakan SMS (short Message Service ). Transaksi yang dapat dilakukan adalah pengecekan saldo, transfer uang, dan pembayaran tagihan.
2.   E-commerce
Perdagangan elektronik (Electronic commerce ) adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan internet.
Keuntungan perdagangan elektronik antara lain :
  1. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak dibatasi tempat dan waktu.
  2. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
  3. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak.
  4. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah.
Keuntungan yang diperoleh konsumen antara lain :
a. Konsumen tidak perlu ke toko untuk mendapat barang.
b. Pembeli dapat menghemat waktu dan biaya perjalanan
c. Konsumen dapat membandingkan harga dari pemasang iklan lain di internet.
d. Konsumen dapat membeli barang yang di dalam negeri tidak ada
e. Harga barang lebih murah.
Semakin maraknya penggunaan Teknologi dan informatika akan semakin membuka lapangan pekerjaan. Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk perdagangan secara elektronik atau menggunakan jaringan internet yang dikenal sebagai E-Commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi bisnis suatu perusahaan atau perorangan. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan promosi dan pemasaran suatu produk.
Pada bidang bisnis, biasanya sistem komputer digunakan untuk memproses gaji, data statistik, dan akunting (keuangan). Sistem komputer melakukan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin kantor. Banyak bisnis sudah menggunakan sistem komputer untuk pengawasan stok barang, membuat laporan keuangan, meramal, dan merencanakan bisnis masa depan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dikembangkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi terkini mengenai operasi perusahaan dan membantu membuat keputusan perusahaan. Adapun dari sisi pelanggan, peranan sistem komputer adalah meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kualitas layanan. Bagi bisnis perdagangan, seperti department store, sistem informasi manajetnen memungkinkan pencatatan transaksi secara mudah dengan alat bernama barcode reader, yaitu  alat untuk membaca kode barang yang dihubungkan dengan komputer. Penggunaan barcode reader memudahkan pramuniaga melayani pelanggan. Oleh karena alat ini terhubung dengan komputer di kasir dan server maka dapat dilakukan pengecekan basil transaksi setiap saat untuk mengetahui jenis barang, sisa stok, barang-barang yang harus segera diadakan oleh pemilik toko, dan yang penting lagi dapat segera diketahui seberapa besar keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Semua itu dimungkinkan karena penggunaan komputer dan penerapan program sistem informasi manajemen.
4.  Dalam bidang industri/manufaktur
Dalam bidang industri, komputer digunakan pada proses perencanaan sebuah produk baru melalui program desain, seperti Computer Aided Design (CAD). Gunanya, agar produk yang diinginkan dapat dirancang secara cepat, mudah, dan memiliki ketepatan tinggi. Sebagai contoh, untuk menggambar bentuk desain mobil dibutuhkan waktu yang lama dan relatif sulit apabila dilakukan secara manual. Akan tetapi, dengan program CAD (misalnya, AutoCad) semua itu dapat teratasi. Bahkan, program ini dapat menggambarkan bentuk nyata sebuah desain mobil dilihat dari berbagai sudut (3 dimensi).
Pada tahap produksi, digunakan robot yang dikendalikan oleh komputer dengan program Computer Numerical Control (CNC) dan Computer Aided Manufacture (CAM). Bahkan, ujicoba ketahanan kendaraan dapat dilakukan dan disimulasikan dengan komputcr.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran TIK dalam bidang industri dan manufaktur sangat besar, di antaranya adalah sebagai berikut.
a.      Sebagai alat bantu untuk merancang produk baru secara cepat, mudah, dan tepat (akurat).
b.       Proses produksi dapat dilakukan dengan sesedikit mungkin tenaga manusia sehingga mengurangi resiko fisik yang dapat dialami oleh manusia.
5.   Bidang Pemerintahan
Penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan pihak-pihak lain disebut e-government. Penggunaan hubungan ini dapat dibedakan menjadi 3 bentuk yaitu,
1. G2C (Government to citizen), hubungan antara pemerintah dengan masyarakat,
2. G2B (Government to bussines), hubungan antara pemerintah dengan pengusaha,
3. G2G (Government to Government), hubungan antara pemerintah dengan pemerintah.
Konsep e-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh pemerintahan, misalnya menggunakan jaringan internet. E-government dapat meningkatkan hubungan antara pemerintrah dengan penduduk, bisnis dan kegiatan lainnya secara signifikan
Manfaat di bidang ini antara lain Meningkatkan hubungan antara pemerintah dengan dunia usaha dan masyarakat kerena informasi lebih mudah diperoleh, Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintah dengan adanya transparansi kegiatan pemerintah, Meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat yaitu masyarakat dapat dilayani kapan pun dan dimana pun , Tersedianya informasi yang mudah diakses oleh masyarakat melalui internet sehingga masyarakat dapat mengambil keputusan dengan benar,  Hilangnya birokrasi yang selama ini seolah-oleh menjadi penghalang bagi masyarakat dalam berhubungan dengan pemerintah sehingga pelaksanaan pemerintahan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan demikian, maka sangat penting bagi pemerintah untuk segera menerapkan e-government
Kemajuan di berbagai bidang, akan sangat mempengaruhi kehidupan seseorang, mari kita sama-sama tingkatkan rasa pentingnya kemajuan teknologi. Untuk itu marilah kita memanfaatkan teknologi informasi yang ada untuk berbagai hal yang bisa mempermudah dan meningkatkan kualitas hidup kita. Terutama kita sebagai generasi muda yang mana memang lebih banyak menggunakan berbagai teknologi informasi modern saat ini, untuk lebih bisa ikut mempengaruhi pihak-pihak yang lain dalam memperbaiki manfaat teknologi informasi itu sendiri.

Sumber :

IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB)

PELAYANAN DAN KEWENANGAN PENERBITAN IMB.
-Penerimaan berkas Permohonan IMB Rumah Tinggal, kecuali terletak di kompleks (Real Estat) adalah di Loket Pelayanan IMB, Seksi Perizinan Kecamatan, dan penerbitan IMB di Suku Dinas Perizinan Kota Administrasi setempat.
-Penerimaan berkas dan proses penerbitan IMB Bangunan Rumah Tinggal yang terletak di Kompleks / Real Estat dan Bangunan Umum dengan ketinggian sampai dengan 8 lantai adalah di Suku Dinas Perizinan Bangunan Suku Dinas Kota Administrasi setempat.
-Penerimaan berkas dan proses penerbitan IMB Bangunan Umum dengan ketinggian 9 lantai atau lebih, adalah di Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta.

I.  TATACARA PERMOHONAN IMB BANGUNAN UMUM (NON RUMAH TINGGAL) s/d 8 Lantai dan BANGUNAN RUMAH TINGGAL Pemugaran Gol.A dan B, atau Komplek Perumahan.

1.  TATACARA PERMOHONAN IMB (PIMB) BANGUNAN BUKAN RUMAH TINGGAL s/d 8  Lantai dan BANGUNAN RUMAH TINGGAL Pemugaran Gol A dan B atau Komplek Perumahan :
-Pengajuan Permohonan IMB (PIMB) Rumah Tinggal diajukan ke Loket Pelayanan IMB di Suku Dinas Perizinan Bangunan Kota Administrasi setempat.
-Pengajuan PIMB, harus dilengkapi dengan kelengkapan persyaratan sebagaimana telah diatur dalam SK Gubernur No.76 Tahun 2000, tentang Tatacara permohonan IMB, IPB dan KMB di wilayah DKI Jakarta.
-Setelah berkas diteliti administratip dan dinilai teknis serta diperiksa lapangan, maka petugas penilai akan menghitung besarnya retribusi IMB.
-Penilai akan membuat Surat Perintah  Setor Retribusi IMB untuk Pemohon.
-Pemohon IMB harus segera membayar Retribusi IMB ke Kas Daerah di Kota Administrasi dan akan menerima bukti pembayaran berupa Surat Tanda Setoran (STS).
-Dengan menyerahkan Bukti Pembayaran tersebut keloket pelayanan IMB, maka berkas Permohonan IMB diproses untuk diterbitkan IMB oleh Suku Dinas Perizinan Kota Administrasi.
-IMB Rumah Tinggal Pemugaran dan Bangunan Umum yang telah diterbitkan dapat diambil oleh Pemohon di Loket Pelayanan IMB Suku Dinas Perizinan Kota Administrasi setempat dan Pemohon dapat membeli atau membuat sendiri Papan Kuning dengan diisi data-data bangunan dan IMB untuk dipasang di lokasi proyek.

2. KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN IMB.
      a. Mengisi Formulir PIMB dan menandatangani (+cap perusahaan/instansi, bila pemohon adalah Badan Hukum),
      b. Fotcopy Akte Pendirian Perusahaan (bila pemohon adalah perusahaan),
      c. Fotocopy KTP Pemohon,
      d. Fotocopy NPWP Pemohon,
      e. Fotocopy Sertifikat Tanah, yang dilegalisir Notaris atau dilegalisir petugas loket setelah ditunjukkan aslinya.
      f. Fotocopy SPT dan Bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
      g. Ketetapan Rencana Kota (KRK)  dari Dinas/ Suku Dinas Tata Ruang,
      h. Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB/ Blokplan) dari Dinas/ Suku Dinas Tata Ruang,
      i. Fotocopy SIPPT dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta, apabila luas tanah daerah perencanaan 5.000 M2 atau lebih,
      j. Gambar Rencana Arsitektur yang ditanda tangani Perencana/ Arsitek pemegang SIPTB,
      k. Rekomendasi hasil persetujuan TPAK, apabila luas bangunan 1.500 M2 atau lebih,
      l. Hasil Penyelidikan Tanah yang dibuat oleh Konsultan,
    m. Perhitungan dan Gambar Rencana Struktur yang ditanda tangani oleh Perencana Struktur pemegang SIPTB,
    n. Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila ketinggian bangunan 8 lantai atau lebih dan atau bangunan dengan basement, atau bangunan dengan struktur khusus.
    o. Gambar Rencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan, yang ditanda tangani oleh Perencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan pemegang SIPTB, yang meliputi bidang-bidang :
        -  Instalasi Listrik Arus Kuat,
        -  Instalasi Listrik Arus Lemah,
        -  Instalasi Proteksi thd Kebakaran,
        -  Instalasi Pemipaan (plumbing),
        -  Instalasi Transportasi dalam Gedung (Elevator/ Lift),
        -  Design Report.
    p. Persetujuan Hasil Sidang TPIB, apabila luas bangunan 800 M2 atau lebih atau bangunan tertentu yang memerlukan penilaian instalasi khusus.
    q. Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD apabila luas bangunan 2.000 sampai dengan 15.000 M2, atau Rekomendasi AMDAL apabila luas bangunan lebih dari 15.000 M2.
    r. Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi Pengawas Pelaksanaan Bangunan dari Pemilik Bangunan.
    s. Surat Kuasa Pengurusan dari Pemilik/ Pemohon kepada yang mengurus (bila pengurusan oleh bukan pemilik/pemohon).

3  BIAYA RETRIBUSI IMB.
-Retribusi IMB Rumah Tinggal, dihitung berdasarkan Luas Bangunan dan Harga Satuan Jenis Bangunan (Bangunan Usaha/ Bang.Sosial/ Bang.Sementara) sebagaimana diatur dalam Perda No.1 Tahun 2006,
-Retribusi IMB dihitung dengan rumus :  Luas total lantai bangunan x Harga Satuan.
-Pembayaran Retribusi IMB dapat dilakukan setelah diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) dari Suku Dinas Perizinan Kota Admionistrasi dan pembayaran dilakukan di Kas Daerah.
-Setelah diperoleh Bukti Pembayaran Retribusi / Surat Tanda Setoran (STS) dari Kas Daerah, maka lembar untuk P2B diserahkan ke Loket Pelayanan IMB

4.  JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IMB.
-IMB Rumah Tinggal diterbitkan oleh Kepala Suku Dinas Perizinan Bangunan Kotamadya setempat.
-Penyelesaian IMB Bukan Rumah Tinggal, sesuai ketentuan dalam SK Gubernur No. 85 Tahun 2006, pasal 11 adalah 14 hari kerja.
-IMB yang telah diterbitkan akan diberitahukan melalui surat kepada pemohon, dan dapat diambil (dengan membawa bukti pembayaran retribusi IMB dan dengan surat kuasa apabila yang mengambil bukan pemohon) ke Loket Pelayanan Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan.

5.  PELAKSANAAN BANGUNAN.
-Pelaksanaan Bangunan dapat dimulai setelah IMB diterbitkan.
-Papan Kuning IMB harus dipasang dilokasi pembangunan, di tempat yang mudah dilihat dari jalan.
-Pelaksanaan bangunan harus sesuai dengan IMB yang telah diterbitkan.
-Bila terdapat rencana perubahan atau penambahan, maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus diajukan PIMB perubahan/ penambahan.
-Dan selama pelaksanaan IMB ( copynya) harus berada di lokasi bangunan, untuk pedoman dalam pembangunan dan pemeriksaan dari petugas pengawasan Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota Administrasi.

II.  TATACARA PERMOHONAN IMB BANGUNAN UMUM (NON RUMAH TINGGAL) 9 Lantai atau lebih.

1.  TATACARA PENGAJUAN PERMOHONAN IMB (PIMB)
-Pengajuan Permohonan IMB (PIMB) diajukan ke Loket Pelayanan IMB di Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Propinsi DKI Jakarta.
-Pengajuan PIMB, harus dilengkapi dengan kelengkapan persyaratan sebagaimana telah diatur dalam SK Gubernur No.76 Tahun 2000, tentang Tatacara permohonan IMB, IPB dan KMB di wilayah DKI Jakarta.
-Setelah berkas diteliti administratip dan dinilai teknis lengkap, maka Gambar Rencana Arsitektur diajukan untuk disidangkan terlebih dahulu di TPAK (Tim Penasehat Arsitektur Kota)
-Setelah lulus sidang TPAK maka untuk proses IMB, akan diperiksa lapangan untuk mencek apakah bangunan sdh dilaksanakan atau belum,
-Selanjutnya petugas penilai akan menghitung besarnya retribusi IMB.
-Penilai akan membuat Surat Perintah  Setor Retribusi IMB untuk Pemohon.
-Pemohon IMB harus segera membayar Retribusi IMB ke Kas Daerah di Propinsi dan pemohon akan menerima bukti pembayaran berupa Surat Tanda Setoran (STS).
-Dengan menyerahkan Bukti Pembayaran tersebut keloket pelayanan IMB, maka berkas Permohonan IMB diproses untuk diterbitkan IMB dengan terlebih dahulu dilakukan penilaian teknis Struktur oleh Sidang TPKB (Tim Penasehat Konstruksi Bangunan) dan teknis Instalasi serta Perlengkapan Bangunan oleh TPIB (Tim Penasehat Instalasi Bangunan).
-Setelah teknis lulus dinilai oleh TPKB dan TPIB maka IMB diproses perbal untuk penerbitannya.
-IMB yang telah diterbitkan dapat diambil oleh Pemohon di Loket Pelayanan IMB Dinas Perizinan Kota Administrasi setempat dan Pemohon dapat membeli atau membuat sendiri Papan Kuning dengan diisi data-data bangunan dan IMB untuk dipasang di lokasi proyek.

2. KELENGKAPAN PERSYARATAN PERMOHONAN IMB.
      a. Mengisi Formulir PIMB dan menandatangani (+cap perusahaan/instansi, bila pemohon adalah Badan Hukum),
      b. Fotcopy Akte Pendirian Perusahaan (bila pemohon adalah perusahaan),
      c. Fotocopy KTP Pemohon,
      d. Fotocopy NPWP Pemohon,
      e. Fotocopy Sertifikat Tanah, yang telah dilegalisir Notaris,
      f. Fotocopy SPT dan Bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
      g. Ketetapan Rencana Kota (KRK)  dari Dinas Tata Ruang,
      h. Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB/ Blokplan) dari Dinas Tata Ruang,
      i. Fotocopy SIPPT dari Gubernur Provinsi DKI Jakarta, apabila luas tanah daerah perencanaan 5.000 M2 atau lebih
      j. Gambar Rencana Arsitektur yang ditanda tangani Perencana/ Arsitek pemegang SIPTB,
      k. Rekomendasi hasil persetujuan TPAK, apabila luas bangunan 1.500 M2 atau lebih,
      l. Hasil Penyelidikan Tanah yang dibuat oleh Konsultan,
    m. Perhitungan dan Gambar Rencana Struktur yang ditanda tangani oleh Perencana Struktur pemegang SIPTB,
    n. Persetujuan Hasil Sidang TPKB, apabila ketinggian bangunan 8 lantai atau lebih dan atau bangunan dengan basement, atau bangunan dengan struktur khusus.
    o. Gambar Rencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan, yang ditanda tangani oleh Perencana Instalasi dan Perlengkapan Bangunan pemegang SIPTB, yang meliputi bidang-bidang :
        -  Instalasi Listrik Arus Kuat,
        -  Instalasi Listrik Arus Lemah,
        -  Instalasi Proteksi thd Kebakaran,
        -  Instalasi Pemipaan (plumbing),
        -  Instalasi Transportasi dalam Gedung (Elevator/ Lift),
        -  Design Report.
    p. Persetujuan Hasil Sidang TPIB, apabila luas bangunan 800 M2 atau lebih atau bangunan tertentu yang memerlukan penilaian instalasi khusus.
    q. Rekomendasi UKL/UPL dari BPLHD apabila luas bangunan 2.000 sampai dengan 15.000 M2, atau Rekomendasi AMDAL apabila luas bangunan lebih dari 15.000 M2.
    r. Surat Penunjukan Pemborong dan Direksi Pengawas Pelaksanaan Bangunan dari Pemilik Bangunan.
    s. Surat Kuasa Pengurusan dari Pemilik/ Pemohon kepada yang mengurus (bila pengurusan oleh bukan pemilik/pemohon).

3  BIAYA RETRIBUSI IMB.
-Retribusi IMB, dihitung berdasarkan Luas Bangunan dan Harga Satuan Jenis Bangunan (Bangunan Usaha/ Bang.Sosial/ Bang.Industri, dsb) sebagaimana diatur dalam Perda No.1 Tahun 2006,
-Retribusi IMB dihitung dengan rumus :  Luas total lantai bangunan x Harga Satuan.
-Pembayaran Retribusi IMB dapat dilakukan setelah diterbitkan Surat Ketetapan Retribusi -Daerah (SKRD) dari Suku Dinas Perizinan Kota Admionistrasi dan pembayaran dilakukan di Kas Daerah.
-Setelah diperoleh Bukti Pembayaran Retribusi / Surat Tanda Setoran (STS) dari Kas Daerah, maka lembar untuk P2B diserahkan ke Loket Pelayanan IMB
4.  JANGKA WAKTU PENYELESAIAN IMB.
-IMB diterbitkan oleh Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Propinsi DKI Jakarta.
-Penyelesaian IMB, sesuai ketentuan dalam SK Gubernur No. 85 Tahun 2006, pasal 11 adalah 40 hari kerja.
-IMB yang telah diterbitkan akan diberitahukan melalui surat kepada pemohon, dan dapat diambil (dengan membawa bukti pembayaran retribusi IMB dan dengan surat kuasa apabila yang mengambil bukan pemohon) ke Loket Pelayanan Seksi Dinas Perizinan Bangunan Kecamatan.
5.  PELAKSANAAN BANGUNAN.
-Pelaksanaan Bangunan dapat dimulai setelah IMB diterbitkan.
-Papan Kuning IMB harus dipasang dilokasi pembangunan, di tempat yang mudah dilihat dari jalan.
-Pelaksanaan bangunan harus sesuai dengan IMB yang telah diterbitkan.
-Bila terdapat rencana perubahan atau penambahan, maka sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus diajukan PIMB perubahan/ penambahan.
-Dan selama pelaksanaan IMB ( copynya) harus berada di lokasi bangunan, untuk pedoman dalam pembangunan dan pemeriksaan dari petugas pengawasan Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Kota Administrasi.

Kewajiban Pelayanan Universal

Pelaksanaan Kewajiban Pelayanan Universal  di Indonesia
Beberapa mekanisme yang umum digunakan untuk mewujudkan KPU, yaitu:
• Reformasi pasar, terutama privatisasi, kompetisi dan cost-based pricing
• Kewajiban Layanan Mandatorial, merupakan kewajiban yang dimasukkan dalam lisensi.
• Subsidi silang antar jasa yang disediakan oleh operator incumbent. Umumnya di sini layanan dengan marjin keuntungan yang tinggi mensubsidi layanan yang tidak menguntungkan.
• Access Deficit Charge, merupakan dana yang dibayar oleh operator telekomunikasi kepada operator incumbent.
• Universality Fund, yaitu dana yang dikumpulkan dari berbagai sumber dan digunakan untuk mendanai implementasi program KPU.
Mekanisme di atas tidak bersifat mutually exclusive, dalam artian suatu negara dapat saja menggunakan beberapa cara untuk mengimplementasikan KPU. Untuk memilih metoda mana yang akan digunakan, maka digunakan beberapa kriteria, yakni:
• Kesesuaian dengan aturan perdagangan internasional
• Efisiensi ekonomis
• Pertimbangan politik
Umumnya mekanisme universality fund dipandang sebagai pilihan terbaik dalam mencapai tujuan KPU. Dengan mekanisme ini, dana dikumpulkan dari berbagai sumber dan kemudian dimanfaatkan untuk mensubsidi program-program yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan KPU. Sumber dana yang digunakan antara lain:
• Pendanaan dari anggaran pemerintah
• Kontribusi dari sebagian pendapatan operator
• Hasil dari privatisasi, lelang frekuensi, atau pembayaran lisensi
• Dibebankan pada konsumen dan dikumpulkan oleh operator
• Dana bantuan internasional.
Untuk menentukan mekanisme pengumpulan dana terbaik, digunakan kriteria sebagai berikut:
• Efisiensi ekonomi
• Efisiensi administratif
• Keberlanjutan. Mekanisme berdasar pendapatan operator menyediakan ukuran yang relatif konstan.
• Keadilan.
Mengenai besarnya subsidi, ada dua cara untuk menentukannya. Yang pertama adalah dengan membuat estimasi biaya untuk mengadakan layanan KPU. Pendekatan yang kedua adalah membiarkan pasar menentukan jumlah subsidi yang dibutuhkan melalui mekanisme lelang terbuka.

Model Bisnis KPU di Indonesia

Di Indonesia ada beberapa peraturan perundangan yang digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Universal. Peraturan-peraturan perundangan tersebut adalah:
1. UU Nomor 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi, pasal 16
2. PP Nomor 52 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi bagian kelima (pasal 26 – 31)
3. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11/PER/M.KOMINFO/04/2007 tentang Penyediaan Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi
4. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 38/PER/M.KOMINFO/09/2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11/PER/M.KOMINFO/04/2007 tentang Penyediaan Kewajiban Pelayanan Universal Telekomunikasi
5. Keputusan Menteri Kominfo Nomor 145/KEP/M.KOMINFO/04/2007 tentang Penetapan Wilayah Pelayanan Universal Telekomunikasi
6. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 35/PER/M.KOMINFO/11/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan
7. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 34/PER/M.KOMINFO/11/2006 tentang Standar Pelayanan Minimal Balai Satuan Kerja Sementara Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan
8. Peraturan Menteri Kominfo Nomor 05/PER/M.KOMINFO/2/2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Tarif atas Jenis Penerimaan negara Bukan Pajak dari Kontribusi Kewajiabn Pelayanan Universal Telekomunikasi / Universal Service Obligation
9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1006/KMK.05/2006 tentang Penetapan Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan pada Departemen Komunikasi dan Informatika Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Mengacu pada elemen-elemen model bisnis seperti yang telah didefinisikan bagian pendahuluan, gambaran dari masing-masing elemen model bisnis tersebut adalah seperti yang akan diuraikan pada sub-sub bagian berikut.

Analisis atas Model Bisnis KPU Saat Ini
Secara umum, model bisnis yang ada saat ini sudah cukup baik. Mekanisme yang digunakan adalah universality fund, yang dipandang sebagai pilihan terbaik dalam mencapai tujuan KPU, dengan dana KKPU besarnya dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari pendapatan kotor penyelenggara telekomunikasi setiap tahun buku sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mekanisme ini relatif terbaik jika dilihat dari kriteria-kriteria efisiensi ekonomi, administrasi, keberlanjutan dan keadilan.
Untuk menentukan jumlah subsidi, saat ini pemerintah membiarkan pasar yang menentukan jumlah subsidi melalui mekanisme lelang terbuka dan juga membuat estimasi biaya agar dapat menentukan jumlah subsidi maksimum yang dapat disediakan untuk suatu proyek.
Untuk mengatasi potensi bad governance, dibentuk BTIP dan juga ditetapkan standar pelayanan minimalnya. Namun demikian, standar pelayanan minimal ini masih perlu disempurnakan, terutama mengenai tolok ukur indikator layanannya. Selain itu, di Indonesia ada indikasi masalah dalam proses pelelangan, terbukti dari mundurnya banyak peserta sebelum tanggal penentuan pemenang, dengan keluhan umum berupa beratnya persyaratan tender. Perlu diupayakan proses administrasi yang lebih mudah
Meski secara umum mekanisme sudah cukup baik, namun terlihat jelas bahwa model bisnis saat ini masih terpusat pada model bisnis guna membangun sambungan telepon bagi desa-desa yang belum terhubung dengan fasilitas telepon. Hal ini sesuai dengan tujuan pembangunan telekomunikasi hingga tahun 2009.
Mengacu pada perkembangan di negara lain dan juga mengacu pada peran yang dapat dilakukan oleh teknologi infokom dalam mengurangi kemiskinan, maka perlu diupayakan peningkatan peran teknologi infokom bagi masyarakat. Perlu ada strategi dan program nasional yang terkoordinasi baik guna memanfaatkan teknologi infokom untuk mengurangi kemiskinan yang melibatkan komponen pemda, operator, lembaga keuangan, LSM dan perguruan tinggi serta Pusat-pusat kegiatan Belajar Masyarakat, dengan menggunakan semaksimal mungkin teknologi yang cost effective.
Berkaitan dengan pihak-pihak yang terlibat, perlu keterlibatan aktif dari pemerintah daerah dan juga lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan lain, termasuk organisasi bisnis, guna mempercepat pencapaian Masyarakat Indonesia Cerdas. Di sini diperlukan model bisnis yang menarik bagi setiap pihak yang terlibat.

Badan Standarisasi dan Regulasi
Tanggal 11 Juli 2003 akhirnya pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31/2003 tentang penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI). BRTI adalah terjemahan IRB versi pemerintah yang diharapkan pada akhirnya menjadi suatu Badan Regulasi yang ideal.

Fungsi dan Wewenang 

Sesuai KM. 31/2003

  1. Pengaturan, meliputi penyusunan dan penetapan ketentuan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :
    1. Perizinan penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi;
    2. Standar kinerja operasi;
    3. Standar kualitas layanan;
    4. Biaya interkoneksi;
    5. Standar alat dan perangkat telekomunikasi.
  2. Pengawasan terhadap penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :
    1. Kinerja operasi;
    2. Persaingan usaha;
    3. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi.
  3. Pengendalian terhadap penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi, yaitu :
    1. Penyelesaian perselisihan antar penyelenggara jaringan telekomunikasi dan penyelenggara jasa telekomunikasi;
    2. Penggunaan alat dan perangkat telekomunikasi;
    3. Penerapan standar kualitas layanan.

Sesuai KM. 67/2003

  1. Fungsi Pengaturan
    1. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang perizinan jaringan dan jasa telekomunikasi yang dikompetisikan sesuai Kebijakan Menteri Perhubungan.
    2. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standar kinerja operasi penggunaan jaringan dan jasa telekomunikasi.
    3. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang biaya interkoneksi.
    4. Menyusun dan menetapkan ketentuan tentang standardisasi alat dan perangkat telekomunikasi.
  2. Fungsi Pengawasan
    1. Mengawasi kinerja operasi penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.
    2. Mengawasi persaingan usaha penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.
    3. Mengawasi penggunaan alat dan perangkat penyelenggaraan jasa dan jaringan telekomunikasi yang dikompetisikan.
  3. Fungsi Pengendalian
    1. Memfasilitasi penyelesaian perselisihan.
    2. Memantau penerapan standar kualitas layanan.
Ditjen Postel memiliki 3 (tiga) fungsi pokok di bidang penyelenggaraan pos dan telekomunikasi nasional  :
1.       Pengaturan
Meliputi kegiatan yang bersifat umum dan teknis operasional (antara lain diimplementasikan dalam bentuk pengaturan perizinan dan persyaratan dalam penyelenggaraan pos dan telekomunikasi)
2.       Pengawasan
Merupakan suatu fungsi untuk memantau dan mengawasi seluruh kegiatan penyelenggaraan pos dan telekomunikasi agar tetap berada dalam koridor peraturan perundang- undangan yang berlaku.
3.       Pengendalian.
Merupakan fungsi yang bertujuan memberi pengarahan dan bimbingan terhadap penyelenggaraan pos & telekomunikasi, termasuk juga agar penegakan hukum (law enforcement) di bidang penyelenggaraan pos dan telekomunikasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Badan Standar Eropa
1.       ETSI: European Telecommunications Standards Institute
    • Suatu badan independent yang menetapkan standard untuk komunitas Eropa
    • Contoh : standard GSM
  1. CEN/CENELEC: European Committee for Electrotechnical Standardization/European Committee for Standardization
    • Badan standardisasi teknologi informasi
  2. CEPT: Conférence Européenne des Administrations des Postes et des Telecommunications
    • Sebelum ada ETSI, melakukan pekerjaan yang dilakukan ETSI
Badan Standar Amerika
  1. IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers
    • Asosiasi engineer elektro internasional
    • Contoh standard : LAN
  2. EIA: Electronic Industries Association
    • Organisasi pabrik perangkat elektronika Amerika
    • Contoh standar: RS232
  3. FCC: Federal Communications Commission
    • Badan regulasi pemerintah Amerika
  4. TIA: Telecommunications Industry Association
    • Bertugas mengadaptasi standard dunia ke dalam lingkungan Amerika

International Telecommunication Union (ITU; dalam bahasa Perancis: Union internationale des télécommunications, dalam bahasa Spanyol: Unión Internacional de Telecomunicaciones) adalah sebuah organisasi internasional yang didirikan untuk membakukan dan meregulasi radio internasional dan telekomunikasi. ITU didirikan sebagai International Telegraph Union di Paris pada tanggal 17 Mei 1865. Tujuan utamanya meliputi standardisasi, pengalokasian spektrum radio, dan mengorganisasikan perjanjian rangkaian interkoneksi antara negara-negara berbeda untuk memungkinkan panggilan telepon internasional. Fungsinya bagi telekomunikasi hampir sama dengan fungsi UPU bagi layanan pos. ITU merupakan salah satu agensi khusus PBB, yang bermarkas di Jenewa, Switzerland, di samping gedung utama kampus PBB.
Dibagi ke dalam dua badan standard:
1.  ITU-T (huruf T berasal dari kata Telecommunication)
Berasal dari CCITT (Comité Consultatif International de Télégraphique et Téléphonique, atau International Telegraph and Telephone Consultative Committee). Mempublikasikan rekomendasi untuk jaringan telekomunikasi publik
2.  ITU-R (huruf R berasal dari kata Radio)
Berasal dari CCIR (Comité Consultatif International des Radiocommunications atau International Radio Consultative Committee). Mempublikasikan rekomendasi yang berhubungan dengan aspek-aspek radio seperti penggunaan frekunsi di seluruh dunia

ISO/IEC : The International Standards Organization/International Electrotechnical Commission
· Organisasi standard bidang teknologi informasi
· ISO berperan dalam standard dan protokol komunikasi data
· IEC berperan di dalam standard yang meliputi aspek electromechanical (seperti konektor), lingkungan dan keselamatan

IETF: Internet Engineering Task Force
· Bertanggung jawab terhadap arsitektur Internet
· Mengatur standardisasi protokol TCP/IP untuk Internet

Sumber :
telecom